Martinus
Jimung[1]
Alamat
Korespondensi:
ABSTRACT
Knowledge of learn is closely related to what 'someone produce' in a learning process. Because the function of knowledge of learn are make someone became understand, increase the motivation to learn and have a good achievement. A student studying diligently in order to have the broader knowledge, increased their motivation and their academic chievement bright. The research methode that used is the quantitative research method using descriptive analysis that aims to decribe the general knowledge of AKPER Fatima Nursing academy student about learning in 2013. The result showed a general idea about the knowledge of Fatima Nursing academic students learn based on a low learning achievement with GPA < 3.0 about 265 students (87.5%), and the higher with GPA ≥ 3.0 about 38 students (12.5%). Number of student knowledge about learning based on awareness of learning, the students that have awerness of learning with the low knowledge about 2 student (5.7%) and the higher are 33 student (94.3%), while the unawareness of learning with the low knowledge about 263 student (98, 1%) and the higher about 5 student (1.9%). Number of sudent knowledge about learn by learning movation that serious about learning with the low knowledge about 82 student (68.9%) and the higher are 37 student (31.1%), while the motivation to learn that unserious with the low knowledge about 183 student (99. 5%) and the higher is 1 student (0.5%). The number of student knowledge about learning by diligent reading culture/habit with the low knowledge about 44 student (58.7%) and the higher are 31student (41.3%), while the undiligent reading habitual with the low knowledge about 221 student (96, 9%) and the higher about 7 student (3.1%). And the number of student knowledge about cheating habitual on tests with the low knowledge about 123 sutdent (77.8%) and the higher is 35 student (22.2%) and the other that never cheated on tests with the low knowledge about 142 student (97.9%), and with the higher knowledge about 3 student (2.1%).
Knowledge of learn is closely related to what 'someone produce' in a learning process. Because the function of knowledge of learn are make someone became understand, increase the motivation to learn and have a good achievement. A student studying diligently in order to have the broader knowledge, increased their motivation and their academic chievement bright. The research methode that used is the quantitative research method using descriptive analysis that aims to decribe the general knowledge of AKPER Fatima Nursing academy student about learning in 2013. The result showed a general idea about the knowledge of Fatima Nursing academic students learn based on a low learning achievement with GPA < 3.0 about 265 students (87.5%), and the higher with GPA ≥ 3.0 about 38 students (12.5%). Number of student knowledge about learning based on awareness of learning, the students that have awerness of learning with the low knowledge about 2 student (5.7%) and the higher are 33 student (94.3%), while the unawareness of learning with the low knowledge about 263 student (98, 1%) and the higher about 5 student (1.9%). Number of sudent knowledge about learn by learning movation that serious about learning with the low knowledge about 82 student (68.9%) and the higher are 37 student (31.1%), while the motivation to learn that unserious with the low knowledge about 183 student (99. 5%) and the higher is 1 student (0.5%). The number of student knowledge about learning by diligent reading culture/habit with the low knowledge about 44 student (58.7%) and the higher are 31student (41.3%), while the undiligent reading habitual with the low knowledge about 221 student (96, 9%) and the higher about 7 student (3.1%). And the number of student knowledge about cheating habitual on tests with the low knowledge about 123 sutdent (77.8%) and the higher is 35 student (22.2%) and the other that never cheated on tests with the low knowledge about 142 student (97.9%), and with the higher knowledge about 3 student (2.1%).
Keywords: Knowledge of
learn and Learning
achievement.
PENDAHULUAN
Pengetahuan belajar berkaitan dengan apa
yang ‘diketahui atau dihasilkan
seseorang’ (Sidi Gazabal,1992, A.
Sardiman, 1990, Sardiman Siti Partini,1988
dan Amsal Bakhtiar, 2010) dalam suatu proses
belajar mengajar. Karena fungsi pengetahuan belajar adalah membuat seseorang
menjadi mengerti, motivasi dan prestasi belajar meningkat.
Adanya pengetahuan yang baik dalam belajar akan menunjukkan pemahaman semakin
luas, motivasi meningkat dan hasil akademik yang gemilang. Sebaliknya, semakin
minimnya pengetahuan belajar mahasiswa maka wawasannya semakin sempit, motivasi
belajar rendah dan prestasi akademiknya menurun.
Menurut teori, pengetahuan belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor (Slameto. 2003, Suryabrata Sumadi, 1987, Dahar Ratna Willis,
1989 dan Gagne RM, Briggs LJ, Wager WW., 1992)
antara lain: tingkat kecerdasan inteligensi, sikap,
bakat, minat, budaya membaca, lingkungan, materi kuliah, dosen, kualitas soal dan motivasi belajar. Kesebelas faktor ini merupakan faktor
penting dalam pengetahuan belajar. Pengetahuan belajar adalah kemampuan yang
ada di dalam diri seseorang untuk memahami dan menerapkan apa yang dipelajari
dan diketahui dalam kehidupan nyata.
Hasil
penelitian Dewi (1999), Chun Shih Ching dan Gamon Julia (2001) diketahui
bahwa inteligensi memberikan sumbangan yang signifikan terhadap prestasi
belajar. Selain itu, motivasi berprestasi juga memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi
belajar. Menurut Dewi (1999) dan Chun (2001),
motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan proses
belajar. Motivasi belajar adalah daya penggerak yang ada di dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Hasil
penelitian lain yang dilakukan oleh D. Burrow Jeffrey (2010), terhadap motivasi dan hasil
belajar mahasiswa masuk Universitas Queen Kingston, Canada dan Chang
Zhu (2012) menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa
untuk masuk PT
karena adanya pertukaran budaya dan
ilmu pengetahuan. Perbedaan motivasi ditemukan di setiap variabel
independen kecuali untuk jenis kelamin menunjukkan bahwa motivasi belajar pada
pertukaran tidak seragam di antara semua peserta. Hasil temuannya tidak
menunjukkan adanya perubahan yang signifikan antara pre dan post test. Hal
ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam program pertukaran tidak selalu
mengarah pada pengembangan belajar mahasiswa. Oleh karena itu perlu
mengimplementasikan intervensi pembelajaran proaktif dalam rangka meningkatkan
pertukaran pengalaman belajar mahasiswa.
Berdasarkan data dari bagian Akademik dan Kurikulum AKPER Fatima Parepare
tahun 2013 menunjukkan bahwa prestasi akademik
mahasiswa tingkat I, II dan III pada bulan
Pebruari Tahun 2013 dari keseluruhan 303
mahasiswa mengalami penurunan sangat signifikan sebagaimana terbaca dalam grafik 1, 2 dan 3 berikut.
Grafik 1: Nilai Akhir
Ujian Semester I Tingkat I pada bulan Pebruari Tahun 2013
Sumber : Data Akademik
AKPER Fatima 2013, diolah.
Keterangan:
Nilai A: 81-100, Nilai B: 71-80, Nilai C: 60-70 dan nilai D yakni di bawah 60.
Grafik 2: Nilai Akhir
Ujian Semester III Tingkat II pada bulan
Pebruari Tahun
2013
Keterangan:
Nilai A: 81-100, Nilai B: 71-80, Nilai C: 60-70 dan nilai D yakni di bawah 60.
Sumber :
Data Akademik AKPER Fatima 2013, diolah
Grafik 3: Nilai Akhir
Ujian Semester V Tingkat III pada bulan
Pebruari Tahun
2013
Sumber : Data Akademik
AKPER Fatima 2013, diolah.
Keterangan:
Nilai A: 81-100, Nilai B: 71-80, Nilai C: 60-70 dan nilai D yakni di bawah 60.
Artikel
ini terfokus pada lima
faktor yang berhubungan dengan rendahnya prestasi
belajar mahasiswa AKPER Fatima Parepare,
yakni: pengetahuan belajar, kesadaran belajar, motivasi belajar,
budaya membaca dan peluang menyontek pada saat ujian.
Penelitian bertujuan untuk menganalisa hubungan antara kelima faktor
tersebut berhubungan dengan pengetahuan
mahasiswa AKPER Fatima Parepare tahun 2013 tentang belajar.
METODE
Penelitian ini dilakukan di AKPER
Fatima Parepare. Metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study10 (Eko Budiyanto, 2002
dan Nursalam, Ferry Efendi, 2008) yaitu penelitian untuk mempelajari korelasi antara
faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar mahasiswa pada bulan
Pebruari tahun 2013, dengan cara wawancara dan kuisioner atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat. Artinya, setiap obyek penelitian diwawancara dan
diberikan pertanyaan kuisioner hanya sekali saja dan pengukuran prestasi belajar
berdasarkan data hasil nilai riil yang ada pada bagian Akademik dan Kurikulum
atau variabel subyek pada saat wawancara langsung.
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Karakteristik Mahasiswa
berdasarkan Prestasi Belajar
Gambar 1 Karakteristik mahasiswa berdasarkan prestasi belajar
di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013.
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat dari 303 mahasiswa didominasi prestasi belajar
rendah atau kurang berjumlah 265 orang atau 87,5%.
Karakteristik mahasiswa berdasarkan Kesadaran belajar
Gambar 2
Karakteristik mahasiswa berdasarkan Kesadaran belajar di AKPER Fatima Parepare pada
bulan Pebruari tahun 2013
Gambar 2
menunjukkan bahwa karakteristik mahasiswa berdasarkan kesadaran belajar yang paling banyak adalah kurang
sadar mengikuti perkuliahan yaitu 286 orang atau 88,4%.
Karakteristik Mahasiswa
Berdasarkan Motivasi Belajar
Gambar 3 Karakteristik mahasiswa berdasarkan motivasi
belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Berdasarkan data pada
gambar 3 menunjukkan bahwa lebih besar responden yang motivasi belajar
kurang serius paling banyak adalah 184 orang atau 60,7%.
Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Budaya Membaca
Gambar 4 Karakteristik mahasiswa berdasarkan Budaya
Membaca di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Berdasarkan
gambar 4 menunjukkan bahwa karakteristik mahasiswa menurut budaya membaca yang paling
banyak adalah kurang membaca adalah 228 orang atau 75,2%.
Karakter Mahasiswa Berdasaarkan Kebiasaan Menyontek
Gambar 5 Karakteristik mahasiswa berdasarkan Kebiasaan
Menyontek di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Berdasarkan
data pada gambar 5 menunjukkan bahwa lebih banyak yang tidak biasa menyontek
pada saat ujian sebanyak 286 orang atau 88,4%.
ANALISIS
Prestasi
belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare
pada bulan Pebruari tahun 2013.
Tabal 1 Tabulasi silang hubungan prestasi belajar dengan
pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan
Pebruari tahun 2013
______________________________________________________________
Variabel
Independen Kategori Pengetahuan Belajar Total P* Cramer’s
V
___________________
Tinggi Rendah
______________________________________________________
n % n
% n
% Value
P*
__________________________________________________________________________________
Prestasi Belajar IPK > 3,0 38 12,5
0 0,0 38
100 0,000 1,000 0,000
IPK ≤
3,0 0 0,0
265
87,5 268
100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact
Test)
Berdasarkan
tabel 1 tabulasi silang hubungan prestasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa
tentang belajar menunjukkan nilai yang paling tinggi presentasinya adalah prestasi
belajar yang rendah pengetahuan mahasiswa tentang belajar berjumlah 265 orang atau
87,5%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara
prestasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar dengan
signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α <
0,05 dan Cramer’s V = 0,000.
Berarti gambaran umum pengetahuan
mahasiswa AKPER Fatima Parepare tentang belajar termasuk dalam kategori rendah,
di mana dari 303 responden yang diteliti, 265 orang (87,5%) memiliki
pengetahuan belajar rendah yang diukur
dari kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan kuisioner yang dibagikan dan
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) semester yang diperoleh dari bagian Akademik
dan Kurikulum. Hal itu terjadi karena wawasan dan pengetahuan mahasiswa untuk
bersaing dalam bidang akademik kurang, ditambahkan lagi pada zaman sekarang HP
dan face book menguras banyak waktu
dan perhatian sehingga kesempatan untuk belajar menjadi nomor terakhir. Selain
itu, mahasiswa yang kuliah di Institusi AKPER Fatima Parepare hampir sebagian
besar yang tidak lulus di Perguruan Tinggi lain karena kemampuan inteligensinya rata-rata di bawah
standar. Maka prestasi belajar mahasiswa
yang rendah atau kurang membutuhkan kerja keras dari berbagai pihak, terutama mahasiswa
itu sendiri serta dukungan moril dari orangtua, Penasehat Akademik (PA), Dosen
dan Ketua Prodi untuk mendampingi mahasiswa
agar dapat memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
Jumlah Kesadaran belajar dengan pengetahuan mahasiswa
tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013.
Tabel 2 Tabulasi
silang hubungan kesadaran belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar
di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
______________________________________________________________
Variabel
Independen Kategori Pengetahuan Belajar Total P*
Cramer’s V
___________________
Tinggi Rendah
______________________________________________________
n %
n % n
% Value
P*
__________________________________________________________________________________
Kesadaran belajar Sadar
33 94,3 2
5,7 35 100 0,000 0,892 0,000
Kurang Sadar 5 1,9 263 98,1 268
100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact
Test)
Berdasarkan tabel 2 tabulasi silang hubungan
jumlah kesadaran belajar dengan
pengetahuan mahasiswa tentang belajar menunjukkan bahwa angka yang paling tinggi
presentasinya adalah kurang sadar berkaitan dengan rendahnya pengetahuan mahasiswa
tentang belajar yaitu 263 orang atau 98,1%. Dari hasil analisa hubungan kedua
variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya
hubungan antara kesadaran belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar
dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α
< 0,05 dan Cramer’s V = 0,000. Berarti kesadaran belajar mahasiswa yang
rendah pengetahuannya tentang belajar memiliki peluang sangat tinggi
dibandingkan dengan mahasiswa yang sadar untuk belajar.
Motivasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa
tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Tabel 3 Tabulasi
silang hubungan Motivasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar
di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
______________________________________________________________
Variabel
Independen Kategori Pengetahuan Belajar Total
P*
Cramer’s V
___________________
Tinggi Rendah
______________________________________________________
n % n
% n
% Value
P*
__________________________________________________________________________________
Motivasi belajar Serius 37 31,1 82
68,9 119 100 0,000 0,450
0,000
Kurang Serius 1 0,5 183 99,5 184 100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact
Test)
Berdasarkan
tabel tabulasi silang hubungan motivasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa
tentang belajar menunjukkan bahwa nilai yang paling tinggi presentasinya adalah
mahasiswa yang kurang serius belajar yaitu 183 orang atau 99,5%. Dari hasil
analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara motivasi
belajar dengan pengetahuan belajar mahasiswa dengan signifikansi yaitu (p) =
0,000 pada α < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000.
Dengan demikian mahasiswa yang motivasi belajar kurang serius memiliki
peluang rendahnya pengetahuan tentang belajar lebih besar dibandingkan dengan
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang serius. Sebab motivasi
belajar yang serius berhubungan
dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar. Karena
salah satu fungsi motivasi belajar adalah
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha
karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 37
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang serius memperoleh IPK di atas
3,25. Maka semakin
banyak mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang serius, semakin banyak pula mahasiswa yang Indeks
Prestasinya baik.
Budaya
membaca dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare
pada bulan Pebruari tahun 2013
Tabel 4 Tabulasi silang hubungan Budaya membaca dengan
pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan
Pebruari tahun 2013
______________________________________________________________
Variabel
Independen Kategori Pengetahuan Belajar Total
P*
Cramer’s V
___________________
Tinggi Rendah
______________________________________________________
n % n
% n
% Value P*
__________________________________________________________________________________
Budaya Membaca Rajin 31 41,3
44 58,7 75
100 0,000 0,499
0,000
Kurang Rajin
7 3,1 221 96,9 228
100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact
Test)
Berdasarkan
tabel 4 tabulasi silang hubungan budaya membaca dengan pengetahuan mahasiswa
tentang belajar menunjukkan bahwa angka yang paling tinggi presentasinya adalah
kurang rajin membaca berkaitan dengan rendahnya pengetahuan mahasiswa tentang
belajar yaitu 221 orang atau 96,9%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel
di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya
hubungan antara budaya membaca dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar
dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α
< 0,05 dan Cramer’s V = 0,000. Berarti budaya membaca mahasiswa yang rendah
pengetahuannya tentang belajar memiliki peluang sangat tinggi dibandingkan
dengan mahasiswa yang rajin membaca.
Hasil
penelitian dari 31 mahasiswa yang memiliki budaya membaca berpengetahuan tinggi
mampu menjawab dengan benar kuisioner yang dibagikan dan diperkuat dengan data
keseringan masuk ruang perpustakaan dan rata-rata IPK semester di atas 3,25. Hal
ini disebabkan karena wawasan dan pengetahuan mereka yang cukup luas dan
banyak, ditambah lagi pada zaman sekarang ini lebih mudah mengakses informasi
yang tepat dan cepat tentang budaya membaca dari internet maupun dari teman-teman
dan dosen. Semakin banyak dosen memberikan informasi baru berkaitan dengan
materi perkuliahan semakin termotivasi mahasiswa untuk mencari referensi baru,
maka semakin sering ia membaca dan semakin bertambah luas pengetahuannya.
Kebiasaan
menyontek dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare
pada bulan Pebruari tahun 2013
Tabel 5 Tabulasi silang hubungan kebiasaan menyontek
dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada
bulan Pebruari tahun 2013
______________________________________________________________
Variabel
Independen Kategori Pengetahuan Belajar Total
P*
Cramer’s V
___________________
Tinggi Rendah
______________________________________________________
n %
n
% n % Value P*
__________________________________________________________________________________
Kebiasaan menyontek Biasa
35 22,2 123 77,8
158 100 0,000 0,303 0,000
Tidak biasa
3 2,1 142 97,9
145 100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact
Test)
Berdasarkan
tabel 5 tabulasi silang hubungan kebiasaan menyontek dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar
menunjukkan bahwa angka yang paling tinggi presentasinya adalah tidak biasa
menyontek pada waktu ujian berkaitan dengan rendahnya pengetahuan mahasiswa
tentang belajar yaitu 142 orang atau 97,9%. Dari hasil analisa hubungan kedua
variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya
hubungan antara kebiasaan menyontek dengan pengetahuan mahasiswa tentang
belajar dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000. Dengan demikian mahasiswa yang tidak biasa menyontek memiliki
peluang sangat sedikit menyontek dibandingkan dengan mahasiswa yang biasa
menyontek pada saat ujian. Hal ini disebabkan karena pengawasan yang sangat
ketat pada saat ujian, sehingga nilai hasil ujian banyak yang rendah.
KESIMPULAN
1.
Prestasi belajar mempunyai
hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima
Parepare.
2.
Kesadaran belajar
mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di
AKPER Fatima Parepare.
3.
Motivasi belajar
mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di
AKPER Fatima Parepare.
4.
Budaya membaca
mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di
AKPER Fatima Parepare.
5.
Kebiasaan menyontek
pada saat ujian mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa
tentang belajar di AKPER Fatima Parepare.
SARAN
1.
Bagi mahasiswa,
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan refleksi diri dalam
rangka memperbaiki pengetahuan belajarnya dengan cara meningkatkan prestasi
belajar, kesadaran belajar dan motivasi belajar serta menghentikan kebiasaan
menyontek pada saat ujian sehingga nilai yang diperoleh benar-benar merupakan
hasil pemahaman dan pengetahuan belajarnya.
2.
Bagi mahasiswa yang
berprestasi, hendaknya mampu membagikan pengetahuan belajarnya kepada yang
kurang berprestasi untuk dapat meningkatkan prestasi belajar, kesadaran belajar,
motivasi belajar dan budaya membaca serta menghindari kebiasaan menyontek pada
saat ujian.
3.
Bagi Institusi
Pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan
penyuluhan, pendampingan dan pengawasan bagi mahasiswa yang kurang pengetahuan
belajarnya dengan memberi penghargaan bagi mahasiswa yang berprestasi agar
termotivasi bagi mahasiswa lain untuk
meningkatkan kesadaran belajar, motivasi belajar dan budaya membacanya.
4.
Bagi Institusi
AKPER Fatima Parepare, hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi bahan
masukan dalam proses perekrutan mahasiswa baru.
DAFTAR
PUSTAKA
Amsal Bakhtiar, 2010, Filsafat Ilmu, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
A. Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, CV. Rajawali, Jakarta.
Chang
Zhu (2012), “Student Satisfaction,
Performance, and Knowledge Construction in Online Collaborative Learning, Educational
Technology & Society”, (IFETS), Department of Educational Sciences,
Vrije Universiteit Brussel, Pleinlaan 2, 1050 Brussels, 15 (1), 127–136.
Chun Shih Ching and Gamon Julia, 2001, “WEB-Based Learning:
Relationships Among Student Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement”, Journal of Agricultural Education 12 Volume 42, Issue 4, 2001, Iowa State University.
Dahar, Ratna Willis, 1989, Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dewi Purnama (1999) dalam Renny Yusniati, 2008, “Lingkungaan Sosial dan Motivasi Belajar
Dalam Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa” (Skripsi), Studi Mahasiswa
Tingkat Persiapan Bersama Institut Bogor, Program Stdudi Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian Institusi Bogor, Jawa Barat.
D. Burrow Jeffrey, 2010, “Motivation and Learning
Outcomes”: A Study of Incoming Exchange Students at Queen‘s University Kingston, Ontario, Canada.
Eko Budiyanto, 2002, Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat
EGC, Jakarta.
Gagne RM, Briggs LJ, Wager WW., 1992, Principles of Iinstructional Design. Florida:
Harcourt Brace Jovanovich Publisher.
Nursalam,
Ferry Efendi, 2008, Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Info Madika, Jakarta.
Sardiman,
Siti Partini .1988. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studying.
Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slavia (1988) dalam Dahar 1989, Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suryabrata,
Sumadi. 1987, Pengembangan Tes Hasil
Belajar, Penerbit Rajawali
Persada, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar