Jumat, 26 Februari 2016

GAMBARAN UMUM PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG BELAJAR



Martinus Jimung[1]


Alamat Korespondensi:
e-mail : jimungm@yahoo.co.id  dan gmail.com

ABSTRACT
Knowledge of learn is closely related to what 'someone produce' in a learning process. Because the  function of knowledge of learn are make someone became understand,  increase the motivation to learn and have a good achievement. A student studying diligently in order to have the broader knowledge, increased their motivation and their academic chievement bright. The research methode that used is the quantitative research method using descriptive analysis that aims to decribe the general knowledge of AKPER Fatima Nursing academy student about learning in 2013. The result showed a general idea about the  knowledge of Fatima Nursing academic students learn based on a low learning achievement with GPA < 3.0  about 265 students  (87.5%),  and the higher with GPA ≥ 3.0 about 38 students (12.5%). Number of student knowledge about learning based on awareness of learning, the students that have awerness of learning with the low  knowledge about 2 student (5.7%) and the higher  are 33 student (94.3%), while the unawareness of learning with the low knowledge about 263 student (98, 1%) and the higher about 5 student (1.9%). Number of sudent knowledge about learn by learning movation that serious about learning with the low knowledge about 82 student (68.9%) and the higher are 37 student  (31.1%), while the motivation to learn that unserious with the low knowledge about 183 student (99. 5%) and the higher is 1 student (0.5%). The number of student knowledge about learning by diligent reading culture/habit with the low knowledge about 44 student (58.7%) and the higher are 31student  (41.3%), while the undiligent reading habitual with the low knowledge about 221 student (96, 9%) and the higher  about 7 student (3.1%). And the number of student knowledge about cheating habitual on tests with the low knowledge about 123 sutdent (77.8%) and the higher  is 35 student (22.2%) and the other that never cheated on tests with the low knowledge about 142 student  (97.9%),  and with the higher knowledge about  3 student (2.1%).

Keywords: Knowledge of learn and Learning achievement.


PENDAHULUAN
Pengetahuan belajar berkaitan dengan apa yang diketahui atau dihasilkan seseorang’ (Sidi Gazabal,1992, A. Sardiman, 1990, Sardiman Siti Partini,1988 dan Amsal Bakhtiar, 2010) dalam suatu proses belajar mengajar. Karena fungsi pengetahuan belajar adalah membuat seseorang menjadi mengerti,  motivasi dan prestasi belajar meningkat. Adanya pengetahuan yang baik dalam belajar akan menunjukkan pemahaman semakin luas, motivasi meningkat dan hasil akademik yang gemilang. Sebaliknya, semakin minimnya pengetahuan belajar mahasiswa maka wawasannya semakin sempit, motivasi belajar rendah dan prestasi akademiknya menurun. 
Menurut teori, pengetahuan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor (Slameto. 2003, Suryabrata Sumadi, 1987, Dahar Ratna Willis, 1989 dan Gagne RM, Briggs LJ, Wager WW., 1992) antara lain: tingkat kecerdasan inteligensi, sikap, bakat, minat, budaya membaca, lingkungan, materi kuliah, dosen, kualitas soal dan motivasi belajar. Kesebelas faktor ini merupakan faktor penting dalam pengetahuan belajar. Pengetahuan belajar adalah kemampuan yang ada di dalam diri seseorang untuk memahami dan menerapkan apa yang dipelajari dan diketahui dalam kehidupan nyata.  
            Hasil penelitian Dewi (1999), Chun Shih Ching dan Gamon Julia (2001) diketahui bahwa inteligensi memberikan sumbangan yang signifikan terhadap prestasi belajar. Selain itu, motivasi berprestasi juga memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi belajar. Menurut Dewi (1999) dan Chun (2001), motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan proses belajar. Motivasi belajar adalah daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh D. Burrow Jeffrey (2010),  terhadap motivasi dan hasil belajar mahasiswa masuk Universitas Queen Kingston, Canada   dan Chang Zhu (2012) menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa untuk masuk PT karena adanya pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan. Perbedaan motivasi ditemukan di setiap variabel independen kecuali untuk jenis kelamin menunjukkan bahwa motivasi belajar pada pertukaran tidak seragam di antara semua peserta. Hasil temuannya tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan antara pre dan post test. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam program pertukaran tidak selalu mengarah pada pengembangan belajar mahasiswa. Oleh karena itu perlu mengimplementasikan intervensi pembelajaran proaktif dalam rangka meningkatkan pertukaran pengalaman belajar mahasiswa.
Berdasarkan data dari bagian Akademik dan Kurikulum AKPER Fatima Parepare tahun 2013 menunjukkan bahwa prestasi akademik mahasiswa tingkat I, II dan III pada bulan Pebruari Tahun 2013 dari keseluruhan 303 mahasiswa mengalami penurunan sangat signifikan sebagaimana terbaca  dalam grafik 1, 2 dan 3 berikut.
Grafik 1: Nilai Akhir Ujian Semester I Tingkat I pada bulan Pebruari Tahun 2013  
 
 Sumber      : Data Akademik AKPER Fatima  2013, diolah.
Keterangan: Nilai    A: 81-100, Nilai B: 71-80,  Nilai C: 60-70 dan nilai D yakni di bawah 60.

 Grafik 2: Nilai Akhir Ujian Semester III  Tingkat  II  pada bulan Pebruari Tahun 2013

 
 
Keterangan: Nilai    A: 81-100, Nilai B: 71-80,  Nilai C: 60-70 dan nilai D yakni di bawah 60.
Sumber      : Data Akademik AKPER Fatima  2013, diolah

Grafik 3: Nilai Akhir Ujian Semester V  Tingkat III pada bulan Pebruari Tahun 2013 
 
 Sumber      : Data Akademik AKPER Fatima  2013, diolah.
Keterangan: Nilai    A: 81-100, Nilai B: 71-80,  Nilai C: 60-70 dan nilai D yakni di bawah 60.

Artikel ini terfokus pada lima faktor yang berhubungan dengan rendahnya prestasi belajar mahasiswa AKPER Fatima Parepare, yakni: pengetahuan belajar, kesadaran belajar, motivasi belajar, budaya membaca dan peluang menyontek pada saat ujian. Penelitian bertujuan untuk menganalisa hubungan antara kelima faktor tersebut berhubungan dengan pengetahuan mahasiswa AKPER Fatima Parepare tahun 2013 tentang belajar.

METODE
Penelitian ini dilakukan di AKPER Fatima Parepare. Metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study10 (Eko Budiyanto, 2002 dan Nursalam, Ferry Efendi, 2008) yaitu penelitian untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar mahasiswa pada bulan Pebruari tahun 2013, dengan cara wawancara dan kuisioner atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya, setiap obyek penelitian diwawancara dan diberikan pertanyaan kuisioner hanya sekali saja dan pengukuran prestasi belajar berdasarkan data hasil nilai riil yang ada pada bagian Akademik dan Kurikulum atau variabel subyek pada saat wawancara langsung.
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Karakteristik Mahasiswa berdasarkan Prestasi Belajar
 
Gambar 1 Karakteristik mahasiswa berdasarkan prestasi belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013.

                Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat dari 303 mahasiswa didominasi prestasi belajar rendah atau kurang berjumlah 265 orang atau 87,5%.
 Karakteristik mahasiswa berdasarkan Kesadaran belajar
 
Gambar 2 Karakteristik mahasiswa berdasarkan Kesadaran belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013       
Gambar 2 menunjukkan bahwa karakteristik mahasiswa berdasarkan kesadaran  belajar yang paling banyak adalah kurang sadar mengikuti perkuliahan yaitu 286 orang atau 88,4%.  
            Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Motivasi Belajar 
 
Gambar 3 Karakteristik mahasiswa berdasarkan motivasi belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
 Berdasarkan data pada  gambar 3 menunjukkan bahwa lebih besar responden yang motivasi belajar kurang serius paling banyak adalah 184 orang atau 60,7%. 
Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Budaya Membaca
 
Gambar 4 Karakteristik mahasiswa berdasarkan Budaya Membaca di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013

            Berdasarkan gambar 4 menunjukkan bahwa karakteristik mahasiswa menurut budaya membaca yang paling banyak adalah kurang membaca adalah 228 orang atau 75,2%.
Karakter Mahasiswa Berdasaarkan Kebiasaan Menyontek
 
 Gambar 5 Karakteristik mahasiswa berdasarkan Kebiasaan Menyontek di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013

            Berdasarkan data pada gambar 5 menunjukkan bahwa lebih banyak yang tidak biasa menyontek pada saat ujian sebanyak 286 orang atau 88,4%.

ANALISIS
Prestasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013.
Tabal 1 Tabulasi silang hubungan prestasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
      ______________________________________________________________
        Variabel Independen    Kategori          Pengetahuan Belajar         Total           P*             Cramer’s V
                                                 ___________________
                                                          Tinggi           Rendah             
                                                        ______________________________________________________   
                                     
                                                          n      %        n       %           n     %                       Value           P*
        __________________________________________________________________________________

Prestasi Belajar         IPK  > 3,0       38    12,5     0       0,0        38   100      0,000       1,000        0,000
                                 IPK  ≤ 3,0        0     0,0     265    87,5      268  100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test)

            Berdasarkan tabel 1 tabulasi silang hubungan prestasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar menunjukkan nilai yang paling tinggi presentasinya adalah prestasi belajar yang rendah pengetahuan mahasiswa tentang belajar berjumlah 265 orang atau 87,5%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara prestasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α  < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000.
            Berarti gambaran umum pengetahuan mahasiswa AKPER Fatima Parepare tentang belajar termasuk dalam kategori rendah, di mana dari 303 responden yang diteliti, 265 orang (87,5%) memiliki pengetahuan belajar rendah  yang diukur dari kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan kuisioner yang dibagikan dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) semester yang diperoleh dari bagian Akademik dan Kurikulum. Hal itu terjadi karena wawasan dan pengetahuan mahasiswa untuk bersaing dalam bidang akademik kurang, ditambahkan lagi pada zaman sekarang HP dan face book menguras banyak waktu dan perhatian sehingga kesempatan untuk belajar menjadi nomor terakhir. Selain itu, mahasiswa yang kuliah di Institusi AKPER Fatima Parepare hampir sebagian besar yang tidak lulus di Perguruan Tinggi lain karena  kemampuan inteligensinya rata-rata di bawah standar. Maka prestasi belajar mahasiswa yang rendah atau kurang membutuhkan kerja keras dari berbagai pihak, terutama mahasiswa itu sendiri serta dukungan moril dari orangtua, Penasehat Akademik (PA), Dosen dan Ketua Prodi  untuk mendampingi mahasiswa agar dapat memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
            Jumlah Kesadaran belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013.
Tabel 2 Tabulasi silang hubungan kesadaran belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
      ______________________________________________________________
        Variabel Independen    Kategori          Pengetahuan Belajar         Total            P*             Cramer’s V
                                                 ___________________
                                                          Tinggi           Rendah             
                                                        ______________________________________________________   
                                     
                                                          n      %        n       %           n     %                         Value              P*
        __________________________________________________________________________________

Kesadaran belajar     Sadar                33    94,3     2      5,7        35   100      0,000         0,892          0,000
                                Kurang Sadar    5     1,9     263    98,1      268  100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test)

            Berdasarkan tabel 2 tabulasi silang hubungan jumlah kesadaran belajar  dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar menunjukkan bahwa angka yang paling tinggi presentasinya adalah kurang sadar berkaitan dengan rendahnya pengetahuan mahasiswa tentang belajar yaitu 263 orang atau 98,1%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara kesadaran belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α  < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000.  Berarti kesadaran belajar mahasiswa yang rendah pengetahuannya tentang belajar memiliki peluang sangat tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang sadar untuk belajar.
            Motivasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Tabel 3 Tabulasi silang hubungan Motivasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
      ______________________________________________________________
        Variabel Independen    Kategori          Pengetahuan Belajar           Total            P*             Cramer’s V
                                                 ___________________
                                                          Tinggi           Rendah             
                                                        ______________________________________________________   
                                     
                                                          n      %        n       %           n     %                          Value              P*
        __________________________________________________________________________________

Motivasi belajar       Serius               37   31,1    82     68,9       119   100      0,000         0,450         0,000
                               Kurang Serius    1     0,5     183    99,5       184   100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test)

Berdasarkan tabel tabulasi silang hubungan motivasi belajar dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar menunjukkan bahwa nilai yang paling tinggi presentasinya adalah mahasiswa yang kurang serius belajar yaitu 183 orang atau 99,5%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara motivasi belajar dengan pengetahuan belajar mahasiswa dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α  < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000.  Dengan demikian mahasiswa yang motivasi belajar kurang serius memiliki peluang rendahnya pengetahuan tentang belajar lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang serius. Sebab motivasi belajar yang serius berhubungan dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar. Karena salah satu fungsi motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 37 mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang serius memperoleh IPK di atas 3,25.  Maka semakin banyak mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang serius, semakin banyak pula mahasiswa yang Indeks Prestasinya baik.
Budaya membaca dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Tabel 4 Tabulasi silang hubungan Budaya membaca dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
     ______________________________________________________________
        Variabel Independen    Kategori          Pengetahuan Belajar           Total            P*             Cramer’s V
                                                 ___________________
                                                          Tinggi           Rendah             
                                                        ______________________________________________________   
                                     
                                                          n      %        n       %            n     %                          Value              P*
        __________________________________________________________________________________

Budaya Membaca       Rajin             31   41,3     44      58,7       75   100       0,000         0,499         0,000
                               Kurang Rajin    7      3,1      221    96,9       228   100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test)

Berdasarkan tabel 4 tabulasi silang hubungan budaya membaca dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar menunjukkan bahwa angka yang paling tinggi presentasinya adalah kurang rajin membaca berkaitan dengan rendahnya pengetahuan mahasiswa tentang belajar yaitu 221 orang atau 96,9%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara budaya membaca dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α  < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000.  Berarti budaya membaca mahasiswa yang rendah pengetahuannya tentang belajar memiliki peluang sangat tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang rajin membaca.
Hasil penelitian dari 31 mahasiswa yang memiliki budaya membaca berpengetahuan tinggi mampu menjawab dengan benar kuisioner yang dibagikan dan diperkuat dengan data keseringan masuk ruang perpustakaan dan rata-rata IPK semester di atas 3,25. Hal ini disebabkan karena wawasan dan pengetahuan mereka yang cukup luas dan banyak, ditambah lagi pada zaman sekarang ini lebih mudah mengakses informasi yang tepat dan cepat tentang budaya membaca dari internet maupun dari teman-teman dan dosen. Semakin banyak dosen memberikan informasi baru berkaitan dengan materi perkuliahan semakin termotivasi mahasiswa untuk mencari referensi baru, maka semakin sering ia membaca dan semakin bertambah luas pengetahuannya.
Kebiasaan menyontek dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
Tabel 5 Tabulasi silang hubungan kebiasaan menyontek dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare pada bulan Pebruari tahun 2013
     ______________________________________________________________
        Variabel Independen       Kategori          Pengetahuan Belajar           Total            P*             Cramer’s V
                                                     ___________________
                                                             Tinggi           Rendah          
                                                           ______________________________________________________
                                       
                                                            n      %          n       %          n       %                        Value            P*
        __________________________________________________________________________________

Kebiasaan menyontek    Biasa                         35   22,2      123     77,8     158   100       0,000       0,303      0,000
                                    Tidak biasa     3      2,1       142    97,9      145   100
______________________________________________________________________
*Uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test)

Berdasarkan tabel 5 tabulasi silang hubungan kebiasaan menyontek  dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar menunjukkan bahwa angka yang paling tinggi presentasinya adalah tidak biasa menyontek pada waktu ujian berkaitan dengan rendahnya pengetahuan mahasiswa tentang belajar yaitu 142 orang atau 97,9%. Dari hasil analisa hubungan kedua variabel di atas dengan menggunakan uji chi square bahwa adanya hubungan antara kebiasaan menyontek dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar dengan signifikansi yaitu (p) = 0,000 pada α  < 0,05 dan Cramer’s V = 0,000.  Dengan demikian  mahasiswa yang tidak biasa menyontek memiliki peluang sangat sedikit menyontek dibandingkan dengan mahasiswa yang biasa menyontek pada saat ujian. Hal ini disebabkan karena pengawasan yang sangat ketat pada saat ujian, sehingga nilai hasil ujian banyak yang rendah.
KESIMPULAN
1.      Prestasi belajar mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare.
2.      Kesadaran belajar mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare.
3.      Motivasi belajar mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare.
4.      Budaya membaca mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare.
5.      Kebiasaan menyontek pada saat ujian mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan mahasiswa tentang belajar di AKPER Fatima Parepare.
SARAN
1.      Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan refleksi diri dalam rangka memperbaiki pengetahuan belajarnya dengan cara meningkatkan prestasi belajar, kesadaran belajar dan motivasi belajar serta menghentikan kebiasaan menyontek pada saat ujian sehingga nilai yang diperoleh benar-benar merupakan hasil pemahaman dan pengetahuan belajarnya.
2.      Bagi mahasiswa yang berprestasi, hendaknya mampu membagikan pengetahuan belajarnya kepada yang kurang berprestasi untuk dapat meningkatkan prestasi belajar, kesadaran belajar, motivasi belajar dan budaya membaca serta menghindari kebiasaan menyontek pada saat ujian.
3.      Bagi Institusi Pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan penyuluhan, pendampingan dan pengawasan bagi mahasiswa yang kurang pengetahuan belajarnya dengan memberi penghargaan bagi mahasiswa yang berprestasi agar termotivasi bagi  mahasiswa lain untuk meningkatkan kesadaran belajar, motivasi belajar dan budaya membacanya.
4.      Bagi Institusi AKPER Fatima Parepare, hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi bahan masukan dalam proses perekrutan mahasiswa baru.


DAFTAR PUSTAKA
Amsal Bakhtiar, 2010, Filsafat Ilmu, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
A. Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, CV. Rajawali, Jakarta.
Chang Zhu (2012), “Student Satisfaction, Performance, and Knowledge Construction in Online Collaborative Learning, Educational Technology & Society”, (IFETS), Department of Educational Sciences, Vrije Universiteit Brussel, Pleinlaan 2, 1050 Brussels, 15 (1), 127–136.

Chun Shih Ching and Gamon Julia, 2001, WEB-Based Learning: Relationships Among Student Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement”, Journal of Agricultural Education 12 Volume 42, Issue 4, 2001, Iowa State University.

Dahar, Ratna Willis, 1989, Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dewi Purnama (1999) dalam Renny Yusniati, 2008, “Lingkungaan Sosial dan Motivasi Belajar Dalam Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa” (Skripsi), Studi Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Bogor, Program Stdudi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian Institusi Bogor, Jawa Barat.

D. Burrow Jeffrey, 2010, Motivation and Learning Outcomes”: A Study of Incoming Exchange Students at Queen‘s University Kingston, Ontario, Canada.

Eko Budiyanto, 2002, Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
            EGC, Jakarta.

Gagne RM, Briggs LJ, Wager WW., 1992, Principles of Iinstructional Design. Florida: Harcourt Brace Jovanovich Publisher.

Nursalam, Ferry Efendi, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Info Madika, Jakarta.

Sardiman, Siti Partini .1988. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studying.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavia (1988) dalam Dahar 1989, Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suryabrata, Sumadi. 1987, Pengembangan Tes Hasil Belajar, Penerbit Rajawali Persada, Jakarta.
                                                                                              


[1] Martinus Jimung Dosen Tetap AKPER Fatima Parepare Yayasan Sentosa Ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar