Martinus
Jimung* dan Sulistiyowati Ponco Rejeki Putri Lestari**
(Artikel ini telah dipublikasi pada Jurnal Kesehatan Bung, ISSNNo. 2088-0340, Volume 3, Edisi ke 2 Juni 2013)
ABSTRAK
Tanda
bahaya kehamilan adalah ‘tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi
bisa menyebabkan kematian ibu’ (Depkes RI, 1998). Pada umumnya kurang lebih 80%
akan berlangsung normal dan hanya 20% yang mengalami kehamilan patologis.
Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan
efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur.
Metode
penelitian yang digunakan yakni metode penelitian kuantitatif dengan
menggunakan analisa deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Rumah Sakit
Fatima Parepare Tahun 2012.
Hasil
penelitian didapatkan gambaran umum ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan berdasarkan umur ibu yang berpengetahuan rendah adalah < 20 tahun
8 ibu (3,6%), 20 – 35 tahun 64 ibu (28,4%) dan > 35 tahun
39 ibu (17,3%). Angka gambaran umum ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan berdasarkan umur kehamilan ibu adalah Trimester I: 30 ibu (13,3%),
Trimester II: 42 ibu (18,7%) dan Trimester III: 39 ibu (17,3%). Dan gambaran
umum ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan berdasarkan tingkat pendidikan
ibu yang pengetahuan rendah, SD 3 ibu (1,3%), SMP 50 ibu (22,2%), SMA 27 ibu
(12%) dan PT 31 ibu (13,8%).
Kata
Kunci: Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan, Umur Ibu, Umur Kehamilan dan Pendidikan.
*Martinus
Jimung dan **Sulistiyowati
Ponco Rejeki Putri Lestari adalah Dosen
AKPER Fatima Parepare.
ABSTRACT
Danger sign of it is a 'sign that it a azard that can occur during pregnancy, which if not reported or not detected can cause maternal death' (Depkes. RI, 1998). In general, approximately 80% will take place normally and only 20% who experienced pathologic pregnancies. Pathological pregnancy itself does not occur suddenly due to pregnancy and its effect on the body's organs take place step by step and gradually.
Danger sign of it is a 'sign that it a azard that can occur during pregnancy, which if not reported or not detected can cause maternal death' (Depkes. RI, 1998). In general, approximately 80% will take place normally and only 20% who experienced pathologic pregnancies. Pathological pregnancy itself does not occur suddenly due to pregnancy and its effect on the body's organs take place step by step and gradually.
The research method that used is quantitativ overview research by using
descriptive analysis in identifying Knowledge About Pregnancy Danger Sign
in Fatima Hospital of Parepare in 2012.
The results of the research
are women about the were signs of pregnancy based on the maternal age low knowledgeable is < 20 years 8 mothers
(3.6%), 20-35 years
were 64 mothers (28.4%)
and > 35 years
were 39 mothers (17.3%).
The overview rate of the pregnant women
about the danger signs of
pregnancy based on the maternal
age was First:
30 mothers (13.3%),
Second : 42 mothers
(18.7%) and Third
: 39 mothers (17.3% ). And the overview of the pregnant women about the danger signs of the
pregnancy based on the knowledge level of low
maternal education, graduate of
Elementary School were 3 mothers (1.3%), Junior High
School were 50 mothers (22.2%), Senior High School were 27 mothers
(12%) and graduate of tertiary
educational institutional were 31 mothers
(13, 8%).
Keywords: Pregnancy Danger Signs Mother's Age, Age Pregnancy and Education.
*Martinus
Jimung dan **Sulistiyowati
Ponco Rejeki Putri Lestari adalah Dosen
AKPER Fatima Parepare.
PENDAHULUAN
Mengalami masa kehamilan, bagi sebagian wanita yang sudah
menikah, adalah puncak prestasi dan peranan wanita dalam kehidupan. Kehadiran
anak di tengah perjalanan perkawinan merupakan dambaan bagi semua pasangan
suami-istri. Akan tetapi, tidak setiap ibu hamil dapat mengupayakan
kehamilannya untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu sangat mudah untuk
dipahami bahwa agar bayi lahir sehat, prasyarat yang utama adalah dengan
menjaga dan merawat kesehatan ibu dan janin (Prawirohardjo, 2002).
Fakta menunjukkan bahwa kurang lebih
80% akan berlangsung normal dan hanya 20% kehamilan yang mengalami kehamilan
patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak
karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap
dan berangsur-angsur. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kesehatan
kandungan ibu dan janinnya adalah tanda bahaya pada ibu hamil. Tanda bahaya
kehamilan adalah tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi
selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Depkes RI, 1998).
Namun demikian
pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilannya masih di bawah
standar, yaitu 45%. Dan masih adanya ibu hamil yang terlambat dalam
mengetahui resiko tinggi dalam kehamilannya dan sering juga ibu hamil datang ke
rumah sakit sudah dengan komplikasi kehamilan yang parah yang membahayakan
kehamilan dan janinnya.
Penelitian ini hendak mengetahui sejauh mana Gambaran Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan Menurut Umur Ibu, Umur Kehamilan dan
Pendidikan di Rumah Sakit Fatima
Parepare adalah semua ibu hamil yang masih memeriksakan kemahamilannya dan
telah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan.
BAHAN DAN METODE
Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober
– Desember tahun 2012 dan berlokasi pada Rumah Sakit Fatima Parpare dengan
pertimbangan bahwa Rumah Sakit Fatima Parepare
sangat respek dalam pengambilan data.
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study, yakni suatu
rancangan penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor
risiko dengan efek pada waktu bersamaan. Artinya tiap subyek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subyek pada
saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010). Studi ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran umum pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan menurut
umur ibu, umur kehamilan ibu dan tingkat pendidikan ibu di Rumah Sakit Fatima
Parepare periode Oktober – Desember 2012.
Sedangkan variabel adalah atribut dari subyek/obyek yang
akan diteliti yang bervariasi antara satu subyek/obyek yang satu dengan yang
lain (Riwidikdo,2009). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen
dan variabel dependen, yaitu variabel independen meliputi: tingkat pendidikan ibu, umur ibu dan umur kehamilan yang
memeriksakan kandungannya pada bulan Oktober - Desember 2012 dan setelah
mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan di Rumah Sakit Fatima
Parepare, dan Variable terikat dalam penelitian ini
adalah tanda-tanda bahaya kehamilan.
Populasi
dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua
ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Fatima Parepare dan
telah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan sampel
penelitian adalah 225 ibu hamil yang masih memeriksakan
kemahamilannya dan telah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan.
Teknik
Pengumpulan Data
Data
yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari data kuesioner dan
wawancara dengan ibu hamil dan sudah mendapatkan pendidikan tentang tanda
bahaya kehamilan.
Analisa
Data
Analisa data digunakan dengan
menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut:
P = f x 100
________
n
di
mana P adalah persentase yang dicari, f adalah frekuensi faktor variabel dan n adalah jumlah sampel (Eko
Budiyanto, 2002).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di rumah sakit Fatima Parepare selama 3 bulan, dengan jumlah
sampel 225 ibu hamil. Adapun hasil
Penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Tabel 1: Distribusi Frekuensi
Tanda Bahaya Kehamilan Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Fatima Parepare bulan Oktober
– Desember 2012
Ibu Hamil
|
Tingkat Pengetahuan
|
|||||
Rendah
|
Tinggi
|
Jumlah
|
||||
n
|
%
|
n
|
%
|
n
|
%
|
|
Normal
Berbahaya
|
92
19
|
40,9
8,4
|
96
18
|
42,7
8
|
188
37
|
83,6
16,4
|
Jumlah
|
111
|
49,3
|
114
|
50,7
|
225
|
100
|
Sumber:
Data Primer, 2012, diolah.
Berdasarkan table di atas, dapat disimpulkan bahwa dari
225 jumlah ibu hamil yang mengalami tanda bahaya kehamilan sebanyak 37 ibu
(16,4%), 18 ibu (8%) yang tingkat pengetahuannya akan tanda bahya kehamilan
tinggi dan 19 ibu (8,4%) yang tingkat pengetahuannya akan tanda bahaya
kehamilan rendah. Sedangkan 188 ibu
hamil mengalami kehamilan yang normal tetapi 40,9% berpengetahuan rendah dan
sisanya 42,7% berpengetahuan tinggi.
Table 2: Distribusi
Frekuaensi Pengetahuan ibu Hamil tentang tanda-tanda Bahaya Kehamilan menurut
umur ibu di rumah sakit Fatima Parepare bulan Oktober – Desember Tahun 2012.
Umur Ibu
|
Tingkat Pengetahuan
|
|||||
Rendah
|
Tinggi
|
Jumlah
|
||||
n
|
%
|
n
|
%
|
n
|
%
|
|
< 20 tahun
Antara 20-35 tahun
> 35
tahun
|
8
64
39
|
3,6
28,4
17,3
|
15
51
48
|
6,7
22,7
21,3
|
23
115
87
|
10,2
51,1
38,7
|
Jumlah
|
111
|
49,3
|
114
|
50,7
|
225
|
100
|
Sumber: Data Primer, 2012, diolah.
Berdasarkan table di atas, dilihat dari umur ibu terlihat
bahwa dari 225 jumlah ibu hamil dapat dibaca bahwa ibu yang berumur kurang dari
20 tahun sebanyak 23 ibu (10,2%) yang tingkat pengetahuan akan tanda bahaya
kehamilan rendah sebanyak 8 ibu (3,6%) dan 15 ibu (6,7%) berpengetahuan tinggi.
Umur 20 – 35 tahun ada 28,4% berpengetahuan rendah dan 22,7% berpengetahuan
tinggi. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 45 ibu (17,3%) berpengetahuan
rendah dan 53 ibu (21,3%) berpengetahuan tinggi.
Table 3: Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan menurut usia kehamilan di rumah
sakit Fatima Parepare pada bulan Oktober – Desember 2012
Usia Kehamilan
|
Tingkat Pengetahuan
|
|||||
Rendah
|
Tinggi
|
Jumlah
|
||||
n
|
%
|
n
|
%
|
n
|
%
|
|
Trimester
I
Trimester
II
Trimester
III
|
30
42
39
|
13,3
18,7
17,3
|
16
45
53
|
7,1
20
23,6
|
46
87
92
|
20,4
38,7
40,9
|
Jumlah
|
111
|
49,3
|
114
|
50,7
|
225
|
100
|
Sumber: Data Primer, 2012,
diolah.
Berdasarkan usia kehamilman table di atas dapat
dibaca bahwa dari 225 ibu hamil yang masih memeriksakan kehamilannya terdapat
ibu hamil yang berpengetahuan rendah pada trimester I: 13,3%, trimester II: 18,7% dan trimester III: 17,3%. Sedangkan yang
berpengetahuan tinggi pada trimester I: 1,7%, trimester II: 20% dan trimester III:
23,6%.
Tabel 4: Distribusi Frekuensi
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan pada ibu hamil menurut Pendidikan ibu hamil di
rumah sakit Fatima Parepare bulan Oktober – Desember 2012
Usia Kehamilan
|
Tingkat Pengetahuan
|
|||||
Rendah
|
Tinggi
|
Jumlah
|
||||
n
|
%
|
n
|
%
|
n
|
%
|
|
SD
SMP
SMA
PT
|
3
50
27
31
|
1,3
22,2
12
13,8
|
5
21
52
36
|
2,2
9,3
23,1
16
|
8
71
79
67
|
3,6
31,5
35,1
29,8
|
Jumlah
|
111
|
49,3
|
114
|
50,7
|
225
|
100
|
Sumber: Data Primer, 2012,
diolah.
Berdasarkan table di atas dari 225 jumlah ibu hamil
yang masih memeriksakan kehamilannya berdasarkan tingkat pendidikan ibu, dapat
dibaca bahwa ibu yang pengetahuannya rendah berpendidikan SD ada 1,3%, SMP ada
22,2%, SMA 12% dan PT 13,8%. Sedangkan presentasi ibu yang berpengetahuan
tinggi adalah SD : 2,2%, SMP: 9,3%, SMA : 23,1% dan PT: 16%.
Pembahasan
Hasil analisa data dapat
dilihat bahwa gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
berdasarkan umur ibu dari 225 responden yang diteliti di mana kejadian tanda bahaya lebih banyak ditemukan pada umur ibu
yang berisiko rendah yaitu: umur 20 – 35 tahun terdapat 64 ibu (28,4%)
berpendidikan rendah, sedang yang umur < 20
tahun ada 8 ibu (3,6 %) dan umur > 35 tahun ada 39 ibu (13,7%) ibu yang
berpengetahuan rendah akan tanda bahaya kehamilan. Karena tidak semua ibu yang
tergolong risiko tinggi akan mengetahui tanda bahaya kehamilan, tetapi semua
ibu hamil memerlukan pengetahuan tanda bahaya kehamilan sehingga semua ibu
hamil perlu mendapatkan penyuluhan tentang tanda bahaya tanpa kecuali yaitu
dengan melakukan pemeriksaan antenatal secara berkesinambungan, makan makanan
bergizi bagi ibu hamil, dan pentingnya menjaga diri pada saat hamil yang
melibatkan seluruh tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis
data gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
berdasarkan usia kehamilan dapat
dilihat jelas bahwa kejadian tanda bahaya ditemukan pada tiap-tiap ibu pada
trimester yaitu: Trimester I ada 13,3 %, Trimester II ada 18,7 % dan trimester III ada 17,3 %.
Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa tiap trimester ibu mempunyai resiko bahaya, dan pengetahuan yang rendah disebabkan karena
masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan antenatal, makanan
bergizi bagi ibu hamil dan pentingnya menjaga diri pada saat hamil sehingga
mereka mempunyai resiko yang sangat tinggi untuk mengalami tanda bahaya
kehamilan.
Demikian juga hasil analisa
data gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan tingkat
pendidikan ibu bahwa terjadi kesenjangan antara teori
dan hasil penelitian, di mana angka tertinggi pengetahuan ibu hamil yang rendah
akan tanda bahaya kehamilan justru ditemukan pada tingkat pendidikan menengah
yaitu ibu berpendidikan SMP ada 50 ibu (22,2%). Hal ini disebabkan oleh
beberapa alasan seperti kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan,
pemeriksaan antenatal yang kurang, sosial ekonomi dan kurangnya pengetahuan
tentang gizi pada saat hamil. Adanya alasan tersebut dapat membuat proses
kehamilan mengalami tanda bahaya. Tingkat pendidikan rendah ditemukan lebih
sedikit dari pada tingkat pendidikan menengah. Hal ini disebabkan karena ibu
selalu berkonsultasi pada petugas kesehatan serta memeriksakan kehamilan secara
teratur.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Gambaran
Umum Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Rumah Sakit
Fatima Parepare berdasarkan umur ibu yang
berpengetahuan rendah adalah < 20 tahun 8 ibu (3,6%), 20 – 35 tahun 64 ibu
(28,4%) dan > 35 tahun 39 ibu (17,3%). Sedangkan angka gambaran umum ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan berdasarkan umur kehamilan ibu
adalahTrimester I : 30 ibu (13,3%), Trimester II : 42 ibu (18,7%) dan Trimester
III : 39 ibu (17,3%). Demikian juga angka gambaran umum ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang pengetahuan rendah, SD 3 ibu (1,3%), SMP 50 ibu
(22,2%), SMA 27ibu (12%) dan PT 31 ibu (13,8%).
Sarannya kepada instansi RS Fatima Parepare diharapkan
senantiasa mengadakan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya sehingga pengetahuan ibu hamil dapat
dipantau dan tidak terjadi bahaya kehamilan. Kepada setiap ibu hamil supaya
memanfaatkan fasilitas kesehatan, baik itu di Rumah Sakit, Puskesmas atau bidan
yang terdekat untuk mengikuti penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
sehingga mereka tahu dan mengerti jika mengalami tanda bahaya dan kemana harus
mencari pertolongan serta menghindarinya. Kepada petugas kesehatan
diharapkan untuk meningkatkan penyuluhan
kesehatan khususnya tanda-tanda bahaya kehamilan dan selalu waspada
terhada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya dengan mengadakan
anamnese dan pemeriksaan secara teliti. Kepada masyarakat dan keluarga
diharapkan ikut berpartisipasi dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan serta menjaga ibu hamil sehingga ibu hamil
dapat mengetahuinya dan terhindar dari bahaya kehamilan.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes RI., 1998, Upaya Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Jakarta.
Eko Budiyanto, 2002, Biostatistika Untuk Kedokteran dan
Kesehatan
Masyarakat, EGC, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,Jakarta
Prawirohardjo,
S., 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.
Riwidikdo,
Handoko, 2009, Statistik Kesehatan, Penerbit Mitra Cendikia Press, Yogyakarta.
terimakasih infonya
BalasHapushttp://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/