Rabu, 17 Juni 2015

GAMBARAN UMUM PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN MENURUT UMUR IBU, UMUR KEHAMILAN DAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT FATIMA PAREPARE



 Martinus Jimung* dan Sulistiyowati Ponco Rejeki Putri Lestari**  
(Artikel ini telah dipublikasi pada Jurnal Kesehatan Bung, ISSNNo. 2088-0340, Volume 3, Edisi ke 2 Juni 2013)


ABSTRAK
                Tanda bahaya kehamilan adalah ‘tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu’ (Depkes RI, 1998). Pada umumnya kurang lebih 80% akan berlangsung normal dan hanya 20% yang mengalami kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur.
Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisa deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Rumah Sakit Fatima Parepare Tahun 2012.
Hasil penelitian didapatkan gambaran umum ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan umur ibu yang berpengetahuan rendah adalah < 20 tahun 8 ibu (3,6%),    20 – 35 tahun 64 ibu (28,4%) dan > 35 tahun 39 ibu (17,3%). Angka gambaran umum ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan umur kehamilan ibu adalah Trimester I: 30 ibu (13,3%), Trimester II: 42 ibu (18,7%) dan Trimester III: 39 ibu (17,3%). Dan gambaran umum ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang pengetahuan rendah, SD 3 ibu (1,3%), SMP 50 ibu (22,2%), SMA 27 ibu (12%) dan PT 31 ibu (13,8%).

Kata Kunci: Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan, Umur Ibu, Umur Kehamilan dan Pendidikan.
*Martinus Jimung  dan  **Sulistiyowati Ponco Rejeki Putri Lestari  adalah Dosen AKPER Fatima Parepare.

 
ABSTRACT
         Danger sign of it is a 'sign that it a azard that can occur during pregnancy, which if not reported or not detected can cause maternal death' (Depkes. RI, 1998). In general, approximately 80% will take place normally and only 20% who experienced pathologic pregnancies. Pathological pregnancy itself does not occur suddenly due to pregnancy and its effect on the body's organs take place step by step and gradually.
          The research method that used is quantitativ overview research by using descriptive analysis in identifying Knowledge About Pregnancy Danger Sign in Fatima Hospital of Parepare in 2012.
          The results of the research are women about the were signs of pregnancy based on the maternal age low knowledgeable is < 20 years 8 mothers (3.6%), 20-35 years were 64 mothers (28.4%) and > 35 years were 39 mothers (17.3%). The overview rate of the pregnant women about the danger signs of pregnancy based on the maternal age was First: 30 mothers (13.3%), Second : 42 mothers (18.7%) and Third : 39 mothers (17.3% ). And the overview of the pregnant women about the danger signs of the pregnancy based on the knowledge level of low maternal education, graduate of Elementary School were 3 mothers (1.3%), Junior High School were 50 mothers (22.2%), Senior High School were 27 mothers (12%) and graduate of tertiary educational institutional were 31 mothers (13, 8%).

Keywords: Pregnancy Danger Signs Mother's Age, Age Pregnancy and Education.
*Martinus Jimung  dan  **Sulistiyowati Ponco Rejeki Putri Lestari  adalah Dosen AKPER Fatima Parepare.


 PENDAHULUAN
Mengalami masa kehamilan, bagi sebagian wanita yang sudah menikah, adalah puncak prestasi dan peranan wanita dalam kehidupan. Kehadiran anak di tengah perjalanan perkawinan merupakan dambaan bagi semua pasangan suami-istri. Akan tetapi, tidak setiap ibu hamil dapat mengupayakan kehamilannya untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu sangat mudah untuk dipahami bahwa agar bayi lahir sehat, prasyarat yang utama adalah dengan menjaga dan merawat kesehatan ibu dan janin (Prawirohardjo, 2002).   
Fakta menunjukkan bahwa kurang lebih 80% akan berlangsung normal dan hanya 20% kehamilan yang mengalami kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kesehatan kandungan ibu dan janinnya adalah tanda bahaya pada ibu hamil. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Depkes RI, 1998).  
Namun demikian pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilannya masih di bawah standar, yaitu 45%. Dan masih adanya ibu hamil yang terlambat dalam mengetahui resiko tinggi dalam kehamilannya dan sering juga ibu hamil datang ke rumah sakit sudah dengan komplikasi kehamilan yang parah yang membahayakan kehamilan dan janinnya.
Penelitian ini hendak mengetahui sejauh mana Gambaran  Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan Menurut Umur Ibu, Umur Kehamilan dan Pendidikan di Rumah Sakit  Fatima Parepare adalah semua ibu hamil yang masih memeriksakan kemahamilannya dan telah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan.

BAHAN DAN METODE
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember tahun 2012 dan berlokasi pada Rumah Sakit Fatima Parpare dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit Fatima Parepare  sangat respek dalam pengambilan data.  
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study, yakni suatu rancangan penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek pada waktu bersamaan. Artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010). Studi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan menurut umur ibu, umur kehamilan ibu dan tingkat pendidikan ibu di Rumah Sakit Fatima Parepare periode Oktober – Desember  2012.
Sedangkan variabel adalah atribut dari subyek/obyek yang akan diteliti yang bervariasi antara satu subyek/obyek yang satu dengan yang lain (Riwidikdo,2009). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen, yaitu variabel independen meliputi: tingkat pendidikan ibu, umur ibu dan umur kehamilan yang memeriksakan kandungannya pada bulan Oktober - Desember 2012 dan setelah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan di Rumah Sakit Fatima Parepare, dan Variable terikat dalam penelitian ini adalah tanda-tanda bahaya kehamilan. 
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Fatima Parepare dan telah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan sampel penelitian  adalah 225  ibu hamil yang masih memeriksakan kemahamilannya dan telah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan.  
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari data kuesioner dan wawancara dengan ibu hamil dan sudah mendapatkan pendidikan tentang tanda bahaya kehamilan.
Analisa Data
Analisa data digunakan dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut: 

                                P = f x 100
                                     ________
                                          n
di mana  P adalah  persentase yang dicari, f adalah  frekuensi faktor variabel dan  n adalah jumlah sampel  (Eko Budiyanto, 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit Fatima Parepare selama 3 bulan, dengan jumlah sampel 225 ibu hamil.  Adapun hasil Penelitian ini disajikan sebagai berikut:
 Tabel 1: Distribusi Frekuensi Tanda Bahaya Kehamilan Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Fatima Parepare bulan Oktober – Desember 2012
Ibu Hamil
Tingkat Pengetahuan
Rendah
Tinggi
Jumlah
n
%
n
%
n
%
Normal
Berbahaya
92
19
40,9
8,4
96
18
42,7
8
188
37
83,6
16,4
Jumlah
111
49,3
114
50,7
225
100
     Sumber: Data Primer, 2012, diolah.
Berdasarkan table di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 225 jumlah ibu hamil yang mengalami tanda bahaya kehamilan sebanyak 37 ibu (16,4%), 18 ibu (8%) yang tingkat pengetahuannya akan tanda bahya kehamilan tinggi dan 19 ibu (8,4%) yang tingkat pengetahuannya akan tanda bahaya kehamilan rendah.  Sedangkan 188 ibu hamil mengalami kehamilan yang normal tetapi 40,9% berpengetahuan rendah dan sisanya 42,7% berpengetahuan tinggi.
Table 2: Distribusi Frekuaensi Pengetahuan ibu Hamil tentang tanda-tanda Bahaya Kehamilan menurut umur ibu di rumah sakit Fatima Parepare bulan Oktober – Desember Tahun 2012.
Umur Ibu
Tingkat Pengetahuan
Rendah
Tinggi
Jumlah
n
%
n
%
n
%
< 20 tahun
Antara 20-35 tahun
> 35 tahun
8
64
39
3,6
28,4
17,3
15
51
48
6,7
22,7
21,3
23
115
87
10,2
51,1
38,7
Jumlah
111
49,3
114
50,7
225
100
     Sumber: Data Primer, 2012, diolah.
Berdasarkan table di atas, dilihat dari umur ibu terlihat bahwa dari 225 jumlah ibu hamil dapat dibaca bahwa ibu yang berumur kurang dari 20 tahun sebanyak 23 ibu (10,2%) yang tingkat pengetahuan akan tanda bahaya kehamilan rendah sebanyak 8 ibu (3,6%) dan 15 ibu (6,7%) berpengetahuan tinggi. Umur 20 – 35 tahun ada 28,4% berpengetahuan rendah dan 22,7% berpengetahuan tinggi. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 45 ibu (17,3%) berpengetahuan rendah dan 53 ibu (21,3%) berpengetahuan tinggi.

Table 3: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-Tanda Bahaya  Kehamilan menurut usia kehamilan di rumah sakit Fatima Parepare pada bulan Oktober – Desember 2012
Usia Kehamilan
Tingkat Pengetahuan
Rendah
Tinggi
Jumlah
n
%
n
%
n
%
Trimester I
Trimester II
Trimester III
30
42
39
13,3
18,7
17,3
16
45
53
7,1
20
23,6
46
87
92
20,4
38,7
40,9
Jumlah
111
49,3
114
50,7
225
100
                Sumber: Data Primer, 2012, diolah.
Berdasarkan usia kehamilman table di atas dapat dibaca bahwa dari 225 ibu hamil yang masih memeriksakan kehamilannya terdapat ibu hamil yang berpengetahuan rendah pada trimester  I: 13,3%, trimester  II: 18,7% dan trimester III: 17,3%. Sedangkan yang berpengetahuan tinggi pada trimester I: 1,7%, trimester II: 20% dan trimester III: 23,6%.
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan pada ibu hamil menurut Pendidikan ibu hamil di rumah sakit Fatima Parepare bulan Oktober – Desember 2012
Usia Kehamilan
Tingkat Pengetahuan
Rendah
Tinggi
Jumlah
n
%
n
%
n
%
SD
SMP
SMA
PT
3
50
27
31
1,3
22,2
12
13,8
5
21
52
36
2,2
9,3
23,1
16
8
71
79
67
3,6
31,5
35,1
29,8
Jumlah
111
49,3
114
50,7
225
100
                Sumber: Data Primer, 2012, diolah.
Berdasarkan table di atas dari 225 jumlah ibu hamil yang masih memeriksakan kehamilannya berdasarkan tingkat pendidikan ibu, dapat dibaca bahwa ibu yang pengetahuannya rendah berpendidikan SD ada 1,3%, SMP ada 22,2%, SMA 12% dan PT 13,8%. Sedangkan presentasi ibu yang berpengetahuan tinggi adalah SD : 2,2%, SMP: 9,3%, SMA : 23,1% dan PT: 16%.

Pembahasan
Hasil analisa data dapat dilihat bahwa gambaran  pengetahuan ibu hamil  tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan umur ibu dari 225 responden yang diteliti di mana kejadian tanda bahaya lebih banyak ditemukan pada umur ibu yang berisiko rendah yaitu: umur 20 – 35 tahun terdapat 64 ibu (28,4%) berpendidikan rendah,  sedang yang umur  <  20 tahun ada 8 ibu (3,6 %) dan umur  >  35 tahun ada 39 ibu (13,7%) ibu yang berpengetahuan rendah akan tanda bahaya kehamilan. Karena tidak semua ibu yang tergolong risiko tinggi akan mengetahui tanda bahaya kehamilan, tetapi semua ibu hamil memerlukan pengetahuan tanda bahaya kehamilan sehingga semua ibu hamil perlu mendapatkan penyuluhan tentang tanda bahaya tanpa kecuali yaitu dengan melakukan pemeriksaan antenatal secara berkesinambungan, makan makanan bergizi bagi ibu hamil, dan pentingnya menjaga diri pada saat hamil yang melibatkan seluruh tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat.  
Berdasarkan hasil analisis data gambaran  pengetahuan ibu hamil  tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan usia kehamilan dapat dilihat jelas bahwa kejadian tanda bahaya ditemukan pada tiap-tiap ibu pada trimester yaitu: Trimester I ada 13,3 %, Trimester II ada 18,7 %  dan trimester III ada 17,3 %.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tiap trimester ibu mempunyai resiko bahaya,  dan pengetahuan yang rendah disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan antenatal, makanan bergizi bagi ibu hamil dan pentingnya menjaga diri pada saat hamil sehingga mereka mempunyai resiko yang sangat tinggi untuk mengalami tanda bahaya kehamilan.  
Demikian juga hasil analisa data gambaran pengetahuan ibu hamil  tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan tingkat pendidikan ibu bahwa terjadi kesenjangan antara teori dan hasil penelitian, di mana angka tertinggi pengetahuan ibu hamil yang rendah akan tanda bahaya kehamilan justru ditemukan pada tingkat pendidikan menengah yaitu ibu berpendidikan SMP ada 50 ibu (22,2%). Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan seperti kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan, pemeriksaan antenatal yang kurang, sosial ekonomi dan kurangnya pengetahuan tentang gizi pada saat hamil. Adanya alasan tersebut dapat membuat proses kehamilan mengalami tanda bahaya. Tingkat pendidikan rendah ditemukan lebih sedikit dari pada tingkat pendidikan menengah. Hal ini disebabkan karena ibu selalu berkonsultasi pada petugas kesehatan serta memeriksakan kehamilan secara teratur.

KESIMPULAN  
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Gambaran Umum Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Rumah Sakit Fatima Parepare berdasarkan umur ibu  yang berpengetahuan rendah adalah < 20 tahun 8 ibu (3,6%), 20 – 35 tahun 64 ibu (28,4%) dan > 35 tahun 39 ibu (17,3%). Sedangkan angka gambaran umum ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan berdasarkan umur kehamilan ibu adalahTrimester I : 30 ibu (13,3%), Trimester II : 42 ibu (18,7%) dan Trimester III : 39 ibu (17,3%). Demikian juga angka gambaran umum ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang pengetahuan rendah, SD 3 ibu (1,3%), SMP 50 ibu (22,2%), SMA 27ibu (12%) dan PT 31 ibu (13,8%).
Sarannya kepada instansi RS Fatima Parepare diharapkan senantiasa mengadakan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sehingga pengetahuan ibu hamil dapat dipantau dan tidak terjadi bahaya kehamilan. Kepada setiap ibu hamil supaya memanfaatkan fasilitas kesehatan, baik itu di Rumah Sakit, Puskesmas atau bidan yang terdekat untuk mengikuti penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan sehingga mereka tahu dan mengerti jika mengalami tanda bahaya dan kemana harus mencari pertolongan serta menghindarinya. Kepada petugas kesehatan diharapkan  untuk   meningkatkan   penyuluhan  kesehatan khususnya tanda-tanda bahaya kehamilan dan selalu waspada terhada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya dengan mengadakan anamnese dan pemeriksaan secara teliti. Kepada masyarakat dan keluarga diharapkan ikut berpartisipasi dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan serta menjaga ibu hamil sehingga ibu hamil dapat mengetahuinya dan terhindar dari bahaya kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI., 1998, Upaya Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),  Jakarta.

Eko Budiyanto, 2002, Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan 
           Masyarakat, EGC, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,Jakarta

Prawirohardjo, S., 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Riwidikdo, Handoko, 2009, Statistik Kesehatan, Penerbit Mitra Cendikia Press, Yogyakarta.


1 komentar: