Minggu, 21 Juni 2015

PERILAKU HIDUP SEHAT MENUNJANG MASYARAKAT SEHAT



Martinus Jimung,S.Fil.M.Si.M.Kes[1]

            Ada dua informasi penting bila kita hendak mengupas perilaku hidup sehat dalam masyarakat. Pertama, apakah perilaku hidup sehat merupakan kebutuhan mendesak yang perlu direalisasikan bila kita mencintai pola hidup sehat. Kedua, bagaimana dampak perilaku hidup tidak sehat terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat. 
Perilaku Hidup Sehat
            Ukuran masyarakat sehat tidak cukup hanya terlihat dari terpenuhnya semua kebutuhan hidup sehat, melainkan kualitas perilaku hidup individu dalam merespons berbagai hal yang turut mengganggu pola hidup sehat. Dalam prinsip ilmu kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati.
            Namun, perilaku hidup manusia seringkali menjadi pemicu terjadinya pola hidup tidak sehat dalam masyarakat, yang pada gilirannya melahirkan berbagai masalah sosial. Gara-gara perilaku hidup kurang sehat, lingkungan menjadi kurang bersih, sampah berserakan dan masyarakat menjadi tidak sehat. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah perilaku hidup kurang sehat, tetapi sampah tetap saja terlihat menumpuk di mana-mana. Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Tempat sampah sudah disediakan oleh pemerintah, tetapi anehnya tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi. Hal itu terjadi dipredikasi karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, minimnya pengetahuan masyarakat akan bahaya sampah bagi kesehatan dan lingkungan sekitarnya, juga bertambahnya populasi penduduk akan menghasilkan timbunan sampah di mana-mana serta berkurangnya lahan untuk pengolahan sampah. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dalam masyarakat seperti SPAL (saluran pembuangan aliran limbah) tersumbat, sampah berserakan di mana-mana, bau yang sangat menyengat dan muncul berbagai penyakit seperti ispa, disentri, diare, tifus, DBD dan dermatitis (penyakit kulit).  
Di Indonesia volume sampah mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan penduduk. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat pada tahun 2012 rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sampah sekitar 2 kg per orang per hari. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diperkirakan berapa banyak volume sampah yang dihasilkan oleh suatu kota setiap hari dengan mengalikan jumlah penduduknya dengan 2 kg per orang per hari (Viva News, 2012).  
Fakta ini menunjukkan bahwa perilaku masyarakat yang belum mempedulikan sampah dapat menimbulkan berbagai masalah sosial. Perilaku sosial tersebut disinyalir berasal dari persepsi masyarakat yang menganggap sampah sebagai barang kotor, tidak berharga, tidak bermanfaat, dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Persepsi tersebut mendorong masyarakat untuk mencari cara yang paling mudah dan murah dalam menangani sampah rumah tangganya yaitu dengan membuang atau membakarnya. Maka penguatan perilaku hidup sehat dalam masyarakat merupakan kebutuhan mendesak yang perlu disikapi secara jernih dan bertanggung jawab oleh semua pihak, bila hendak mencapai masyarakat sehat.
Masyarakat Sehat
            Persoalan serius lain dengan masyarakat kita adalah rendahnya budaya menghargai pola hidup sehat yang berkesinambungan. Hal itu dapat dianalisis dari minimnya kebiasaan masyarakat kita menabung untuk kesehatan. Pada hal ada banyak tawaran dari Pemerintah dan Swasta menabung untuk kesehatan. Sebut saja BPJS Kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yang berlaku sejak 1 Januari 2014, tetapi tidak semua masyarakat Indonesia yang mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS Kesehatan.
            Masyarakat sehat adalah masyarakat yang mampu merencanakan dan menabung untuk kesehatan sejak dini, dan bukan ketika sakit baru mencari dana. Akibatnya, istirahat di rumah sakit tidak tenang dan ingin cepat pulang karena terganjal dengan pembayaran. Memang sulit dipahami prinsip hidup masyarakat Indonesia yang tidak biasa berpikir secara rasional, kita suka menggunakan logika berpikir tiba-tiba bila sakit baru mencari duit. Namun, kita tidak bisa mempersalahkan hal tersebut. Itulah budaya masyarakat Indonesia yang tidak lazim terjadi di dunia barat.
            Kendati demikian, masyarakat sehat selalu menjadi cita-cita dan harapan semua orang. Selalu ada masyarakat yang ingin hidup sehat, yang selalu menyisihkan dananya setiap bulan untuk kesehatan, yang tidak larut dan hanyut dalam perilaku tidak sehat, serta siap memberi teladan hidup berpikir dan bertindak sehat dalam keseharian hidupnya.
            Dalam perspektif kesehatan, perilaku hidup sehat menunjang masyarakat sehat. Sebaliknya, perilaku hidup tidak sehat dapat memunculkan berbagai masalah sosial dalam masyarakat. Di bidang kesehatan keluarga dan lingkungan, kita masih memiliki tanggung jawab yang besar, terutama mencegah perilaku hidup tidak sehat dalam keluarga dan masyarakat. Dalam aspek perilaku tumbuh sikap apatis yang membuang sampah sembarangan, merokok di tempat-tempat umum yang tanpa menghiraukan sesama yang ada disekitarnya dan budaya minum yang dapat menurunan aktivitas otak. 
            Gambaran ini menuntut semua pihak untuk belajar hidup sehat. Kebiasaan perilaku hidup kurang sehat harus segera diakhiri, bila kita mendambahkan masyarakat sehat. Karena hanya dengan cara demikian, harapan perilaku hidup sehat menunjang masyarakat sehat bukanlah sebuah utopi belaka, melainkan suatu kenyataan


[1]Martinus Jimung,S.Fil.M.Si.M.Kes adalah Dosen Tetap AKPER Fatima Parepare

1 komentar:

  1. bener sob, orang indonesia harus lebih membiasakan hidup sehat..

    http://obattraditional.com/

    BalasHapus